Pengaruh Buruk Sosial Media Terhadap Remaja

Pengaruh Buruk Sosial Media Terhadap Remaja

Sosial media saat ini seolah menjadi candu bagi remaja karena kini remaja seolah tidak dapat lepas dari mengakses sosial media. Ini tentu sangat memprihatinkan karena remaja memiliki kesempatan untuk meraih masa depan yang cerah. Namun sayangnya saat ini remaja lebih senang mengakses sosial media seperti Facebook, Twitter, Telegram, WhatsApp, Instagram, Line, Google Plus, Tinder dan lain sebagainya ketimbang menghabiskan waktu untuk belajar. Padahal belajar sangatlah bermanfaat selain menambah pengetahuan, itu akan menambah nilai raport yang akan berguna untuk masa depan remaja.

Namun minat belajar sudah tergantikan dengan aktivitas sosial media yang sering mereka miliki saat ini. Sosial media tidak dipungkiri memiliki dampak positif tersendiri karena memudahkan seseorang untuk mengakses informasi. Namun informasi saat ini sudah overload sehingga kita dijejali oleh informasi yang sebetulnya tidak kita butuhkan dan terlalu lama mengakses sosial media.

Dengan sosial media, seseorang menjadi terhubung, namun di sisi lain kecanduan menggunakan sosial media berdampak sangat buruk. Media-media konvensional seperti TV, radio, koran dan majalah semua dapat diakses dengan sosial media. Dengan semakin beralihnya media tersebut ke sosial media menjadikan seseorang menggunakan sosial media untuk berbagai kebutuhan dan pada akhirnya mengakses sosial media bukan hanya untuk melihat apa yang dibagikan oleh teman-teman kita, tetapi lebih daripada itu.

Saat ini remaja adalah pengguna aktif sosial media terbanyak hampir di semua sosial media. Ini merupakan indikasi bahwa kebanyakan remaja menghabiskan waktunya di sosial media. Ini tentu sudah jelas bahwa orang dewasa mengakses sosial media lebih sedikit ketimbang remaja karena remaja biasanya memiliki waktu senggang yang banyak.

Sosial media menjadikan seseorang kecanduan sebagai strategi mereka karena memang perusahaan sosial media akan mendapatkan keuntungan yang luar biasa besar dari orang-orang yang kecanduan ini. Sama seperti pornografi yang menyerang remaja sebagai target utama mereka, sosial media juga menargetkan remaja dan anak muda sebagai market utama mereka dan merekalah yang memberikan keuntungan terbesar bagi perusahaan.

 

Sumber: https://pojoksosmed.com/